Mamuju, baleonews.com -Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat, Syamsul Ma’rif, turut hadir dalam kegiatan Penanaman Serentak Agroforestri Pangan berupa padi lahan kering dan tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) di Desa Kakulasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju. Acara ini juga digelar secara virtual dengan pusat kegiatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang dihadiri oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Penanaman ini merupakan bagian dari upaya pemanfaatan kawasan hutan secara berkelanjutan melalui konsep agroforestri, yakni penggabungan antara tanaman pangan dan tanaman kehutanan untuk menciptakan dampak positif dari sisi ekologi, ekonomi, serta sosial.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa penanaman agroforestri pangan serentak ini merupakan strategi jangka panjang pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang kuat dan berkelanjutan. Ia juga menyebutkan bahwa hutan dapat menjadi cadangan pangan melalui pendekatan agroforestri.
Syamsul Ma’rif menyampaikan bahwa kegiatan penanaman ini dilakukan serentak di berbagai daerah, dengan total luas lahan mencapai 122 hektar, terpusat di Indramayu pada kawasan hutan kemasyarakatan yang dikelola kelompok tani. Untuk Provinsi Sulawesi Barat, penanaman dilakukan di lahan kering milik kelompok tani Gapukan Cendana seluas 2 hektar di Desa Kakulasan, Tommo, Mamuju, pada tanggal 4 Februari 2025.
“Jenis padi yang ditanam adalah varietas Situ Bagendit, yang dikenal memiliki kemampuan adaptasi tinggi di lahan kering. Penanaman dilakukan dengan sistem tumpang sisip bersama kelapa sawit,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa gerakan ini mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Sulawesi Barat.
(adv)