Mamuju, Baleonews.com-Pimpinan serta anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi pertambangan di wilayah Mamuju Tengah (Mateng) dan Pasangkayu pada Kamis, 6 Februari 2025.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang sebelumnya digelar bersama Aliansi Masyarakat Pesisir Mateng dan Pasangkayu, yang menyuarakan kekhawatiran terkait aktivitas pertambangan di wilayah mereka.
Ketua DPRD Sulbar, Amalia Fitri, memimpin langsung kegiatan ini, didampingi oleh sejumlah anggota dewan seperti Khalil Qibran dan Murniaty. Turut serta dalam rombongan beberapa OPD terkait, antara lain Dinas ESDM, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, DLHK, Dinas Kelautan dan Perikanan, Satpol PP, serta Balai Wilayah Sungai Sulawesi V.
Dalam kunjungannya, rombongan DPRD melakukan peninjauan langsung ke area pertambangan untuk melihat kondisi riil di lapangan serta dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan. Amalia Fitri menegaskan bahwa kehadiran mereka bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan pertambangan daerah tetap berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami datang langsung untuk mendengarkan keluhan masyarakat dan mengamati kondisi secara objektif. Temuan di lapangan akan kami jadikan dasar dalam menyusun rekomendasi dan kebijakan ke depan,” ujar Amalia.
Sementara itu, Anggota DPRD Khalil Qibran menambahkan bahwa pihaknya telah meninjau langsung situasi di Desa Patulana, Karossa Pantai, serta Dusun Silaja dan Dapurang. Ia menyebutkan bahwa hasil dari peninjauan ini akan dilanjutkan dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) berikutnya.
Selain inspeksi lokasi, rombongan DPRD juga melakukan dialog dengan warga, pemerintah setempat, serta perwakilan perusahaan tambang guna mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.
DPRD Sulbar menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi masyarakat serta memastikan kegiatan pertambangan berjalan sesuai regulasi, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.







