Mamuju, baleonews.com -Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Barat (Sulbar), Yayasan Karampuang, Lanal Mamuju, dan Mubadala Energy melalui SKK Migas, pada Senin, 28 April 2025, menginisiasi penurunan webspider transplantasi terumbu karang sebagai bagian dari program konservasi terintegrasi di Pulau Karampuang. Kegiatan ini merupakan upaya pelestarian ekosistem laut yang terus digelorakan di seluruh wilayah pesisir Sulbar.
Dalam sambutannya, Kepala DKP Sulbar, Suyuti Marzuki, menekankan bahwa transplantasi terumbu karang merupakan langkah penting untuk melindungi plasma nutfah laut, menjaga keberlanjutan sumber daya alam, dan mendukung implementasi kebijakan blue economy nasional. Ia menambahkan bahwa konservasi ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi lingkungan, tetapi juga untuk memperkuat sektor ekonomi, seperti pariwisata bahari dan budidaya rumput laut yang memiliki potensi besar di sekitar Pulau Karampuang.
Suyuti Marzuki berharap bahwa program konservasi ini dapat diperluas ke daerah lain di Sulbar, seperti di Polewali Mandar (Polman), untuk memberikan dampak positif yang lebih luas. Program ini juga sejalan dengan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, mempercepat pengentasan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pelestarian ekosistem laut, peluang usaha di bidang ekowisata dan perikanan berkelanjutan diharapkan semakin terbuka bagi masyarakat setempat.
Selain itu, kegiatan ini turut mendukung target nasional pemerintah pusat untuk memperluas kawasan konservasi laut hingga mencapai 30 juta hektare pada 2045, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045, yang juga telah dibahas dalam forum internasional.
ADVERTORIAL