Mamuju, baleonews.com -Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar tak mau ambil risiko soal kesehatan hewan qurban.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tim khusus akan dibentuk untuk turun langsung ke lapangan memastikan hewan qurban aman dan layak konsumsi.
Tim tersebut akan melibatkan lintas unsur, mulai dari DTPHP provinsi dan kabupaten, hingga para dokter hewan. Mereka akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan qurban sebelum proses penyembelihan.
“Kita akan kerja sama mengecek langsung ke lapangan melihat sejauh mana kondisi di lapangan,” kata Kabid Peternakan, DTPHP Sulbar, Nur Kadar, Rabu 14 Mei.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Awal tahun ini, sempat ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Meski kini situasi sudah lebih kondusif, kewaspadaan tetap diperlukan.
“Kalau kami lihat dari data penyakit, kan awal 2025 sempat ada PMK di Polewali Mandar. Satu sampai dua bulan terakhir ini sudah tidak ada laporan masuk ke kami. Artinya, pelaksanaan vaksinasi yang selama ini kita laksanakan, berhasil,” ungkapnya.
Sebagai bentuk antisipasi, DTPHP juga mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan menyembelih hewan qurban, terutama tanpa koordinasi dengan pihak yang memahami standar kesehatan hewan.
“Kami mengimbau pada saat penyembelihan hewan qurban, sebaiknya sebelum disembelih, alangkah baiknya berkoordinasi dengan tim di kabupaten atau provinsi, mengenai tata cara penyembelihan hewan qurban terkait sisi kesehatan hewan,” ujarnya.
(adv)