Mamuju, baleonews.com – Dalam rangka mendukung Program Peningkatan Keamanan Pangan Nasional, salah satu upaya yang dilakukan oleh UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi (TPHP) Sulawesi Barat adalah mengamankan produksi tanaman padi di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), dengan menugaskan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT Tungro.
Kepala UPTD BPTPH Hasdiq Ramadhan mengatakan, penyakit tungro pada tanaman padi adalah penyakit virus yang sangat merugikan dan harus segera dikendalikan untuk menjaga hasil panen (13/05/2025)
“Gerdal ini dilaksanakan sejak tanggal 6 – 11 Mei 2025 yang dilakukan dengan pengendalian secara spot serangan pada 3 (tiga) kelompok tani (keltan) yaitu Keltan Cinta alam Kelurahan Sinyonyoi, Keltan Bunga Harapan Desa Beru Beru dan Keltan Bunga Harapan Desa Beru Beru, seluas 45 Ha dari total luas pertanaman 754 Ha, dengan umur pertanaman 5 – 105 hst” ungkapnya.
Sememtara itu, Kepala Dinas TPHP Syamsul Ma’rif menambahkan, Gerdal tungro ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran penyakit tungro dan mencegah kerusakan tanaman padi
“Pelaksanaan Gerdal OPT tungro sangat urgent untuk segera dilakukan karena penyebarannya sangat cepat sehingga kerugian ekonomi yang ditimbulkan juga sangat signifikan bahkan dapat menyebabkan “PUSO” (gagal panen)” ungkap Syamsul
Tujuan Gerdal OPT (Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman) adalah untuk mendukung pencapaian Asta Cita Presiden RI, khususnya tujuan ketahanan pangan dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
“Gerdal OPT membantu mewujudkan Asta Cita dengan mengurangi kerugian akibat hama dan penyakit tanaman, meningkatkan produktivitas pertanian, serta mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian” tutup Syamsul Ma’rif
(adv)